Awas, 300 Ribu Komputer Hilang Akses Internet pada 9 Juli
Metrotvnews.com, Jakarta: Biro Investigasi Federal Amerika Serikat (FBI) mengingatkan kemungkinan lebih dari 300 ribu pengguna komputer di seantero dunia tidak dapat mengakses Internet pada 9 Juli mendatang. Pasalnya, komputer tersebut terinfeksi virus DNS Changer.
Pada November tahun lalu FBI menangkap enam warga Estonia yang melakukan penipuan dalam Operasi Klik Ghost. Merekalah penyebar malware Domain Name System (DNS) Changer yang menyelusup ke server komputer dan memanipulasi iklan online. Enam penjahat kriminal Estonia tersebut meraup keuntungan tidak kurang dari 14 juta dollar AS.
“Mereka ini terorganisasi, memiliki bisnis lain, tapi keuntungan utamanya didapat secara illegal,” ungkap agen FBI dalam rilis berita mereka.
Masalahnya, malware yang mereka sebar sudah menginfeksi banyak komputer di seluruh dunia, bahkan mencapai jutaan. Tapi kini diprediksi sudah menurun menjadi 350 ribu komputer saja. Dari jumlah itu 85 ribu di antaranya ada di Amerika Serikat. Komputer yang terinfeksi malware ini diubah server DNS-nya ke server palsu bernama Rove Digital tanpa disadari penggunanya.
Lalu, mengapa 9 Juli nanti mereka tidak dapat mengakses internet? Sebab, pada tanggal itu FBI akan menutup server DNS palsu tersebut. Akibatnya, semua komputer yang terinfeksi tidak bisa mengakses internet sama sekali.
Apakah kita termasuk salah satunya? Bisa segera dicek di www.dcwg.org, situs yang dibuat untuk memantau DNS Changer. Silakan kunjungi situs itu, klik tombol warna hijau “Detect” yang ada di pojok kiri atas. Pengguna akan diarahkan ke laman baru, lalu klik http://www.dns-ok.us/. Jika komputer Anda tidak terinfeksi, maka akan muncul logo besar bertuliskan ”DNS Resolution = GREEN”. Berarti komputer Anda aman.
Jika muncul logo warna merah, artinya komputer Anda terinfeksi. Cara mengantisipasinya adalah dengan mengikuti pentunjuk yang ada, dan install software antivirus gratisnya di http://www.dcwg.org/fix/. (CNN.Com/internetsehat/DOR)
Pada November tahun lalu FBI menangkap enam warga Estonia yang melakukan penipuan dalam Operasi Klik Ghost. Merekalah penyebar malware Domain Name System (DNS) Changer yang menyelusup ke server komputer dan memanipulasi iklan online. Enam penjahat kriminal Estonia tersebut meraup keuntungan tidak kurang dari 14 juta dollar AS.
“Mereka ini terorganisasi, memiliki bisnis lain, tapi keuntungan utamanya didapat secara illegal,” ungkap agen FBI dalam rilis berita mereka.
Masalahnya, malware yang mereka sebar sudah menginfeksi banyak komputer di seluruh dunia, bahkan mencapai jutaan. Tapi kini diprediksi sudah menurun menjadi 350 ribu komputer saja. Dari jumlah itu 85 ribu di antaranya ada di Amerika Serikat. Komputer yang terinfeksi malware ini diubah server DNS-nya ke server palsu bernama Rove Digital tanpa disadari penggunanya.
Lalu, mengapa 9 Juli nanti mereka tidak dapat mengakses internet? Sebab, pada tanggal itu FBI akan menutup server DNS palsu tersebut. Akibatnya, semua komputer yang terinfeksi tidak bisa mengakses internet sama sekali.
Apakah kita termasuk salah satunya? Bisa segera dicek di www.dcwg.org, situs yang dibuat untuk memantau DNS Changer. Silakan kunjungi situs itu, klik tombol warna hijau “Detect” yang ada di pojok kiri atas. Pengguna akan diarahkan ke laman baru, lalu klik http://www.dns-ok.us/. Jika komputer Anda tidak terinfeksi, maka akan muncul logo besar bertuliskan ”DNS Resolution = GREEN”. Berarti komputer Anda aman.
Jika muncul logo warna merah, artinya komputer Anda terinfeksi. Cara mengantisipasinya adalah dengan mengikuti pentunjuk yang ada, dan install software antivirus gratisnya di http://www.dcwg.org/fix/. (CNN.Com/internetsehat/DOR)
0 komentar:
Posting Komentar